Tidur merupakan kegiatan rutin untuk mengendurkan otot-otot, mengembalikan stamina, sehingga kualitas tidur mempengaruhi kualitas tubuh saat pagi hari. Nah, posisi tidurpun berpengaruh pada kesehatan tubuh kita, bagaimana sebaiknya posisi yang baik, berikut pemaparanya.
TIDUR TELUNGKUP
Saat
seseorang tidur telungkup, seperti yang dikatakan oleh dr. Zhafir
Al-Athar, ia akan merasakan sesak napas selama beberapa saat sebab
besarnya beban punggung menghalangi otot dada untuk berkontraksi saat
mengisap dan mengeluarkan napas. Kesulitan bernapas saat tidur telungkup
akan mengakibatkan kelelahan pada jantung dan otak. Posisi ini juga
mengakibatkan tulang tengkuk dan tulang leher tertekuk dan organ
reproduksi tertekan ke alas tidur sehingga hal ini mendorong seseorang
untuk bermasturbasi.
Seorang
peneliti dari Australia mengemukakan bahwa intensitas kematian mendadak
pada anak mencapai tiga kali lipat lebih banyak saat mereka tidur
telungkup dibandingkan tidur dengan posisi miring ke salah satu sisi.
Majalah Times terbitan Inggris
juga memuat hasil penelitian yang sama. Intensitas kematian mendadak
yang dialami oleh anak-anak yang tidur telungkup pun semakin meningkat.
TIDUR TELENTANG
Sementara
itu, tidur dengan posisi telentang menyebabkan seseorang bernapas lewat
mulutnya. Posisi ini membuat mulut cenderung terbuka karena rahang
berada dalam kondisi rileks. Hal ini seperti yang dikatakan oleh dr.
Al-Athar. Adapun organ tubuh yang tepat dan dipersiapkan untuk melakukan
pernapasan adalah hidung, karena di dalam hidung terdapat rambut dan
selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring dan membersihkan udara
yang masuk. Selain itu, pada hidung juga terdapat banyak pembuluh darah
yang siap menghangatkan udara.
Bernapas lewat mulut biasa dilakukan saat seseorang terserang asma
akibat alergi, kedinginan, atau flu, terutama di musim dingin. Selain
itu, bernapas lewat mulut juga mengakibatkan gusi kering sehingga dapat
menimbulkan peradangan.
Dalam posisi telentang, langit-langit mulut menghalangi celah bagian
belakang rongga hidung dan saluran pernapasan. Akibatnya, seseorang akan
banyak mendengkur. Saat terbangun, lidahnya akan dipenuhi oleh lapisan
berwarna putih yang tidak wajar dan bau mulut tidak sedap.
Bagi wanita, tidur telentang mengakibatkan tulang belakangnya tertekan
sehingga hal ini akan mengganggu. Posisi ini tidak baik bagi tulang
belakang karena berada dalam kondisi tidak rata. Ada dua bagian tubuh
yang melekuk saat tidur telentang, yaitu leher dan daerah punggung
bawah. Bagi anak-anak, posisi ini dapat mengakibatkan kepala menjadi
rata, terutama bila dibiasakan dalam waktu lama.
TIDUR MIRING KE KIRI
Adapun tidur dengan posisi miring ke kiri juga tidak baik sebab jantung
tertekan oleh paru-paru sebelah kanan. Ukuran paru-paru sebelah kanan
lebih besar dibandingkan paru-paru sebelah kiri. Jika menekan jantung,
tentu akan memengaruhi fungsinya dan menurunkan aktivitasnya, terutama
pada orang yang sudah tua.
Posisi ini juga mengakibatkan jantung tertekan oleh lever, organ
pencernaan terberat yang berada di sebelah kanan tubuh. Posisi lever
sendiri tidak stabil karena menggantung. Selain itu, lever juga menekan
lambung sehingga hal ini memperlambat proses pengosongan lambung. Jadi
tidur dengan posisi miring ke kiri membuat jantung tertekan oleh lever
dan lambung.
Berbagai percobaan yang telah dilakukan oleh Galteh dan Butseh
menunjukkan bahwa berpindahnya makanan dari lambung ke usus dapat
dilakukan dalam waktu 2,5-4,5 jam jika seseorang tidur dengan posisi
miring ke kanan. Jangka waktu ini tidak dapat dicapai oleh seseorang
yang tidur dengan posisi miring ke kiri karena waktu yang dibutuhkan
adalah 5-7 jam.
TIDUR MIRING KE KANAN
Tidur dengan posisi miring ke kanan merupakan posisi tidur yang benar
dan tepat. Ukuran paru-paru sebelah kiri lebih kecil daripada paru-paru
sebelah kanan. Karena itu, jantung menahan beban yang lebih sedikit dan
lever pun berada dalam kondisi stabil dan tidak menggantung. Lambung
juga berada dalam kondisi nyaman. Posisi seperti ini membantu
mempercepat proses pengosongan lambung.
Tidur dengan posisi miring ke kanan merupakan praktik kedokteran yang
paling berhasil. Posisi ini juga memudahkan sekresi yang berupa cairan
lendir pada bronkus (cabang paru-paru) sebelah kiri.
Ditambah oleh Ar-Rawi, terjadinya pembesaran paru-paru sebelah kiri dan
bukan paru-paru sebelah kanan disebabkan oleh posisi bronkus yang
berbeda. Bronkus sebelah kanan posisinya menyamping sehingga lendir
mudah dikeluarkan, sedangkan bronkus sebelah kiri posisinya vertikal
sehingga lendir lebih sulit dikeluarkan sebab harus didorong ke atas.
Jika dibiarkan, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya penimbunan lendir
di batang tenggorokan yang mengakibatkan pula munculnya gangguan pada
paru-paru dan organ pengeluaran, seperti ginjal. Karena itu pengobatan
paling mutakhir untuk mengatasi masalah tersebut adalah tidur dengan
posisi miring ke kanan.
Sumber:http://imajinasi-hari.blogspot.com